Meraih Kinerja Unggul dengan Melejitkan Kreativitas
Thursday, July 29, 2010
Labels:
Pendidikan Kewirausahaan
Kreativitas merupakan kekuatan hidup dan energi yang mengarah pada kemanfaatan dan keunggulan organisasi sekolah. Dalam setiap organisasi sekolah yang unggul, kreativitas muncul dalam setiap rumpun atau bidang pada semua jenjang dimana keunikan warga sekolah khususnya guru dan pegawai dihargai dan dirayakan. Oleh karena itu, tugas kepala sekolah adalah mengapresiasi apa yang terbaik dalam diri guru dan pegawai, termasuk dalam diri anak didiknya. Kepala sekolah perlu tahu bahwa kekayaan organisasi sekolah sama dengan kualitas gagasan inovatif yang dimiliki oleh setiap guru dan pegawai. Kepala sekolah juga perlu tahu bahwa sebagian besar warga sekolah kreatif sama dengan dorongan yang diberikan untuk menjadi kreatif.
Manfaat modal intelektual ini dapat diraih melalui proses dan lingkungan yang dirancang untuk menghargai perbedaan individu dan menerapkannya dalam memecahkan masalah secara kreatif, mengatasi tantangan secara kreatif dan membuat keputusan besar serta melaksanakan solusi yang ditetapkan. Drucker pernah menyatakan bahwa kebanyakan apa yang terlihat dalam inovasi yang berhasil bukanlah merupakan kejadian yang menyenangkan dari silaunya kekaburan pemahaman, melainkan lebih merupakan penerapan secara cermat atas sesuatu yang tidak spektakuler dengan mengikuti disiplin manajemen yang sistematis.
1. Menginspirasi Kreativitas Warga Sekolah
Mengingat kreativitas di sekolah perlu dibangkitkan, pertanyaan retoris yang perlu dijawab ialah bagaimana cara membangkitkan dan mengembangkan kreativitas warga sekolah, khususnya guru dan tenaga kependidikan? Kilby (2003) dan beberapa pakar memperkenalkan empat cara menginspirasi kreativitas. Adapun empat cara yang dimaksud adalah; memelihara, berbagai pengetahuan, menanamkan keberanian, dan mempromosikan kolaborasi.
2. Faktor Kunci Keberhasilan bagi Peningkatan Kreativitas
Ada empat faktor kunci keberhasilan yang dapat meningkatkan kreativitas guru dan pegawai dalam organisasi sekolah, yakni: iklim saling percaya dan komitmen bersama untuk selalu belajar dan mengembangkan diri; komunikasi secara jujur dan terbuka; proses, alat dan teknik pemecahan masalah yang kreatif; dan proses manajemen sekolah yang fleksibel (Levesque, 2003).
Implementasi program merupakan masalah utama yang dihadapi oleh sejumlah organisasi sekolah. Proses manajemen kegiatan sekolah yang fleksibel menambah peluang bagi keberhasilan pimpinan sekolah dalam menerapkan solusi kreatif dan menjadikan pimpinan sekolah berkonsentrasi melakukan kegiatan yang dipilih. Faktor-faktor yang memajukan kreativitas dan inovasi di sekolah juga akan mendorong kemanfaatan dan layanan pendidikan, pengajaran dan pelatihan. Menurut pengalaman penulis, faktor-faktor tersebut sama pentingnya dengan faktor lainnya dan dapat membantu organisasi sekolah untuk memperoleh image positif yang lebih baik.
3. Meraih Kinerja Unggul Melalui Sembilan Bakat Kreatif
Setiap kepala sekolah, guru dan pegawai diharapkan agar lebih kreatif dalam berpikir dan melakukan sesuatu dengan cara berbeda, karena cara lama tidak berfungsi secara baik dan penyelesaian masalah sekolah yang digunakan selama ini seringkali tidak memecahkan masalah. Kreativitas yang muncul dapat membantu mencapai hasil yang luar biasa di sekolah, di dalam diri individu warga sekolah. Kreativitas menjadikan guru dan pegawai lebih kompetitif, produktif dan efektif.
Untuk memperoleh hasil yang kreatif memerlukan berbagai upaya yang mencakup cara memahami lingkungan sekitar, cara mengumpulkan data dan informasi, cara merumuskan masalah dan tantangan, cara membangkitkan opsi alternatif dan cara menyeleksi dan melaksanakan suatu solusi.
Levesque (2003) merumuskan delapan bakat kreatif knowledge worker yang dapat memperoleh hasil yang berbeda dan memberikan kontribusi yang juga berbeda terhadap kreativitas dalam organisasi. Empat dari bakat tersebut digunakan untuk mengumpulkan data dan informasi mengenai dunia dan tantangan yang dihadapi, yakni: petualang, navigator, penjelajah, dan visionaris. Sementara itu empat bakat kreatif lainnya digunakan dalam bertindak atas dasar data dan informasi yang diperoleh untuk membuat keputusan atau pertimbangan. Empat bakat kreatif yang dimaksud adalah: Pilot, Penemu, Penyelaras, dan Puitis.
Selain delapan bakat kreatif tersebut penulis menambahkan satu bakat kreatif yang menggejala di berbagai segmen – geografis, demografis, psikografis dan keperilakuan (Johnson dan Scholes, 2002: 127-130) – masyarakat yaitu Adaptor dalam arti orang yang memiliki kreativitas untuk meniru, menyesuaikan dan mensinergikan utilitas berbagai hal yang dikerjakan oleh orang lain menjadi “produk” yang terlihat baru dan bernilai baik bagi dirinya maupun bagi orang atau kelompok lain (Haedar Akib).
Kreativitas kepala sekolah menjadikan guru, pegawai dan organisasi sekolah lebih efektif, produktif dan kompetitif. Kreativitas kepala sekolah dapat mempercepat pengembangan sikap baru dan mematahkan sikap lama, termasuk pola pikir guru dan pegawai yang tidak berguna. Kreativitas kepala sekolah lebih mendukung perluasan dan kemajuan cara berpikir dan berperilaku warga sekolah dalam melihat ke masa depan.
0 comments:
Post a Comment